Blogroll

Welcome To My Blog

Minggu, 18 Mei 2014

PEMBUATAN KOLOID




BAB 1
PENDAHULUAN

1.1             TUJUAN
·         Mengetahui lebih lanjut tentang cara cara pembuatan koloid dan jenis cara yang digunakan pada saat pembuatan koloid.

1.2             LANDASAN TEORI
·         PENGERTIAN KOLOID
Koloid berasal dari bahasa Yunani “kolia” yang artinya lem. Koloid pertama kali dikenalkan oleh Thomas Graham (1861) berdasarkan pengamatannya terhadap gelatin yang merupakan kristal tapi sulit terdisfusi.
Koloid atau dispersi koloid (sistem koloid) adalah sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar dari laritan tapi lebih kecil dari susoensi, dengan ukuran partikel antara 1nm – 100nm sehingga tidak bisa diamati dengan mata telanjang tetapi dapat diamati dengan mikroskop ultra dengan tingkat pembesaran yang tinggi. Contoh koloid adalah sabun, susu, mentega, selai, jelly, santan dan mayonese.

·         PEMBUATAN KOLOID
Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspense, sehingga system koloid dapat dibuat dengan cara kondensasi dan dispersi
1.    Kondensasi
      Kondensasi adalah cara pembuatan sistem koloid dengan mengubah partikel-partikel larutan sejati menjadi partikel – partikel koloid yang dapat dibagi menjadi 2 cara yaitu cara kimia dan cara fisika.
a.       Cara Kimia
Partikel koloid dibentuk melalui reaksi – reaksi kimia, seperti reaksi hidrolisis, reaksi reduksi oksidasi, atau reaksi subtitusi.
                - Hidrolisis : Merupakan reaksi suatu zat dengan air
                - Reaksi Redoks : Merupakan reaksi yang disertai perubahan biloks
                - Reaksi Subtitusi : Merupakan reaksi penggantian
b. Cara Fisika
Dilakukan dengan jalan menurutkan kelarutan dari zat terlarut, yaitu dengan jalan pendinginan atau mengubah pelarut sehingga terbentuk satu sol koloid. Dengan jalan sebagai berikut.
- pendinginan
Proses pendinginanan akan menggumpalkan partikel menjadi suatu koloid.
-penggantian pelarut
Berelang sukar larut dalam air agar dapat larut diganti dengan alcohol (sol belerang).
-pengembunan uap
Uap raksa dialirkan melalui air dingin sehingga terbentuk sol raksa.
2.       Dispersi
Pembuatan koloid dengan cara dispersi merupakan pemecahan partikel – partikel kasar menjadi partikel yang lebih halus/lebih kecil dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi atau dengan loncatan bunga listrik ( listrik busur breding ).
a.       Cara Mekanik
Dengan cara ini butir – butir kasar digerus dengan lumpang atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu kemudian diaduk dengan medium dispersi.Contoh : Sol belerang dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama – sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir ) kemudian mencampur serbuk halus dengan air
b.       Peptisasi
Pembuatan koloid dengan cara peptisasi adalah membuat koloid dari butir – butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi ( pemecahan ). Contoh : Agar – agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin dan lain – lain.
c.         Homogenisasi
homogenisasi adalah pembuatan koloid dengan pengubahan partikel-partikel besar menjadi seukuran partikel koloid
d.         busur berdig atau elektrodispersi
Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol logam seperti Ag, Au, dan Pt. Alat yang digunakan. Logam yang akan diubah menjadi partikel-partikel koloid digunakan sebagai elektrode. Untuk dapat menjaga kestabilan koloid dapat digunakan cara berikut.













BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 ALAT DAN BAHAN
·         Alat
-          Botol bermulut lebar (untuk tempat selai)
-          Pisau
-          Piring
-          Blender
-          Pisau
-          Panci berlapis email
-          Pemanas
-          Pengaduk kayu/gelas
-          Sendok
·         Bahan
-          2 buah nanas yang sudah masak dan cukup lunak
-          Gula pasir
-          Asam sitrat

2.2 CARA KERJA
·         Siapkan alat-alat dan bahan
·         Kupas buah nanas setelah itu cuci dan dipotong kecil-kecil. Setiap 1 kilogram buah 2 gram asam sitrat.
·         Setelah itu blender buah nanas tersebut hingga cukup halus.
·         Campuran tersebut lalu direbus dalam panci berlapis email dan biarkan mendidih hingga ±1 jam dengan api kecil.
·         Aduk sedikit demi sedit agar tercamper rata, lalu dinginkan hingga hari berikutnya.
·         Pada pembuatan selai tiap 1 liter sari buah ditambah 1 kg gula atau dapat ditambahkan gula pada saat merebus dan tambahkan sedikit demi sedikit agar mendapatkan rasa yang diinginkan.
·         Setelah mengental, pada hari berikutnya selai dapat dimasukan ke dalam botol bermulut lebar yang telah disediakan.

2.3 DATA HASIL PENGAMATAN
Waktu
Per-menit
Perubahan
Keterangan
Tesktur
Warna
Aroma
Rasa
1
Lembut berserat, Cair seperti jus
Kuning muda
-
Buah nanas(seperti jus nanas), asam

5
Lembut berserat, cair
Kuning muda
nanas
Campuran gula mulai rata
Mulai mendidih
10
Lembut berserat, cair
Mulai berubah kuning
Nanas campur gula
Rasa manis dan asam
Mendidih
20
Lembut tidak berair, Mulai kental
Kuning
tetap
Asam dan manis bercampur
Menguap dan mendidih
30
Tetap, kental
Kuning keemasan
tetap
Tetap dan lebih terasa
Jika didiamkan adonan meletup-letup
45
Tetap, Lebih kental dan menyusut
Kuning keemasan
tetap
tetap
Semakin panas dan meletup - letup
50
Tetap, tetap
Kuning keemasan
tetap
tetap

60
Tetap, Kental dan adonan menjadi lebih sedikit dari semula (menyusut)
Kuning keemasan semakin pekat
Manis, nanas berbau  selai
tetap
Pemanas dimatikan dan didiamkan beberapa saat

2.4 ANALISIS DATA
Setelah selai selesai melakukan percobaan, dapat diskusikan hasil percobaan ini campuran nanas yang sudah dihaluskan jika ditambahkan gula akan menyatu dan membuat adonan menjadi kental, namun jika terlalu lama akan menghasilkan produk lain dan berbeda tekstur dengan selai. Dengan menambahkan asam sitrat rasa nanas lebih terasa dan tidak tertutupi oleh gula, campuran campuran ini dipananaskan menjadi satu bentuk yang sama, pada saat pemanasan terjadi perubahan tekstur,rasa,aroma dan warna.













BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
            Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspense, sehingga system koloid dapat dibuat dengan cara kondensasi dan dispersi.
Selai merupakan salah satu produk koloid yang terdapat dikehidupan sehari-hari. Selai termasuk kedalam jenis sol dan pembuatannya dengan cara mekanik (cara dispersi), cara mekanik adalah penghalusan partikel-partikel kasar dan padat dengan proses penggilingan yang dapat membentuk partikel-partikel berukuran koloid.  Zat terdispersinya padat dan medium dispersinya adalah cair. sifat dari koloid selai ini adalah koagulasi karena mengalami penggumpalan.
3.2 SARAN
·         Dalam kehidupan sehari-hari koloid sangat perlu diterapkan, karena ilmu teknologi semakin canggih banyak makanan yang mengandung bahan pengawet dan pewarna buatan, dengan mempelajari koloid kita dapat membuat makanan sendiri seperti selai yang telah dibuat.
·         Dalam pembuatan selai dapat ditambahkan gula pada saat merebus dan tambahkan sedikit demi sedikit agar mendapatkan rasa yang diinginkan.
·         Dapat ditambahkan asam sitrat agar rasa manis dan asam dapat seimbang.
·         Pada saat pemanasan aduk dengan rata agar mendapat hasil koloid yang baik.




DAFTAR PUSTAKA
§  LKS eksis kimia kelas XI semester 2

0 komentar:

Posting Komentar