INDIKATOR
ASAM – BASA ALAMI
OLEH:
NI WAYAN VERADIANTI
45
XI IPA 3
SMA NEGERI 7 DENPASAR
TAHUN AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadapan Tuhan yang
Maha Esa atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat karunia dan rahmat-Nya laporan
praktikum ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan pratikum ini disusun
untuk memenuhi tugas siswa dalam mata pelajaran kimia, menambah wawasan tentang
asam basa terutama mengenai indikator asam basa alami yang belajar dari alam,
selain itu kita dapat mengetahui daun atau bunga warna warni yang cocok sebagai
penguji indikator antara asam dan basa. Dengan adanya laporan ini membutikan
saya sebagai penulis telah melakukan praktikum dan pengataman sesuai dengan
yang telah ditugaskan.
Pada kesempatan kali ini saya menyampaikan
terimakasih kepada Ibu Guru yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
memeriksa dan member penilaian serta kritik dan saran yang membangun agar
kedepannya lebih baik terhadap laporan praktikum ini. Saya mengakui bahwa makalah ini kurang dari kata
sempurna, oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan saya
terima dengan lapang dada sebagai wujud koreksi atas diri saya yang masih
belajar.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih.
Denpasar, 18 April 2014
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Asam
dan basa sudah dikenal sejak dulu. Istilah asam berasal dari bahasa
Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa berasal dari bahasa Arab
yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama
diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam
buah-buahan, misalnya asam nitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk member rasa
limun yang tajam. Cuka mengandung asam asetat, dan asam tanak dari kulit pohon
digunakan untuk menyamak kulit. Asam mineral yang lebuh kuat telah dibuat sejak
abad pertengahan. Salah satunya adalah aqua forti (asam nitrat) yang
digunakan oleh para peneliiti untuk memisahkan emas dan perak. Suatu larutan
dapat diketahui sifat asam atau basanya dengan menggunakan indikator
asam-basa, yaitu zat yang mempunyai warna berbeda dalam larutan asam dan
larutan basa. Salah satu contohnya adalah kertas lakmus.
Sedangkan
untuk menentukan besarnya derajat keasaman/pH larutan asam basa dapat digunakan
pH meter atau dapat juga dengan indikator asam-basa yang lain seperti larutan
indikator contohnya metil jingga, metil merah, bromtimol biru,
dan fenolptalein serta dapat juga menggunakan indikator universal.
Perubahan warna indikator pada pH tertentu disebut trayek pH atau jarak pH.
Namun indikator tersebut hanya dapat dipergunakan di laboratorium saja bahkan
seperti pH meter sangat jarang digunakan karena harganya yang tidak terjangkau,
oleh karena itu dapat digunakan indikator alami yang dibuat dari bahan-bahan
alami untuk menentukan apakah sifat suatu larutan asam ataupun basa.
1.2 TUJUAN
§ Untuk
mengetahui perubahan warna yang terjadi pada beberapa ekstrak yang alami
§ Mengetaui
ekstrak yang cocok sebagai indikator asam basa alami
§ Mengetahui
sifat indictor asam atau basa berdasarkan perubahan warna pada ekstrak alami
1.3 LANDASAN TEORI
Indikator
adalah suatu senyawa yang dapat memberikan warna berbeda dalam suasana yang
berbeda misalnya lakmus yang dalam suasana asam berwarna merah sedangkan dalam
suasana basa berwarna biru. Disekitar kitaa terdapat beberapa zat warna alaminya
yang dapat digunakan sebagai indikator seperti kunyit, ekstrak daun mahkota
bunga berwarna dengan syarat dapat mengalami perubahan warna dalam suasana yang
berbeda. Dengan indikator, kita dapat menentukan suatu larutan bersifat asam,
basa atau netral.
Asam secara umum merupakan senyawa
kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan denga pH lebih
kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton(ion H+)
kepada zat lain (yang disebutbasa), atau dapat menerima pasangan electron bebas
dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan
untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat. Secara umum,
asam memiliki sifat sebagai berikut:
1. masam ketika dilarutkan dalam air.
2. asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak
kulit, teruma bila asamnya asam
pekat.
3. asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu
korosif terhadap logam.
4. asam, walaupun tidak selalu ionic merupakan cairan
elektrolit.
Basa adalah
zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling
berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa
mempunyai arti sebagai berikut. maka ketika suatu senyawa basa di larutkan ke
dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut
reaksi sebagai berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa
hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1.
Kaustik
2.
Rasanya
pahit
3.
Licin
seperti sabun
4.
Ph
nya lebih dari air suling
5.
Mengubah
lakmus merah menjadi biru
6.
Dapat
menghantarkan arus listrik
Indikator
asam dan basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang biasa di
gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini penjelasan
tentang indikator asam-basa
buatan
dan indikator asam-basa alami.
Indikator
Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang sudah
dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator buatan
adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru, kertas
lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang
berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas lakmus
akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan
oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein (ekstrak
lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan
tetap. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat
asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein
dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan
yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.
Begitu sebaliknya.
· Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah
warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya
dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok,
berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis
tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna
merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan
asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau
dan lain – lain.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 ALAT DAN BAHAN
·
Gelas plastik
·
Sendok plastik yang dipotong gagangnya
·
Tempat ekstrak
·
Blender
·
Parutan
·
saringan
·
Ekstrak air wortel -
Air Garam
·
Daun suji - Air shampo
·
Ekstrak kunyit - Air cuka
·
Ekstrak rasbery - Air tomat
·
Ekstrak buah naga - Air sunlight
·
Ekstrak kubis ungu - Air
Kapur
·
Ekstrak bunga mawar - Air jeruk
nipis
·
Ekstrak kembang sepatu
·
Ekstrak trompet
·
Ekstrak anggrek ungu
·
Ekstrak ubi ungu
·
Daun rheodiscolour
·
Ekstrak bunga angsoka
·
Ekstrak bougenvil
·
Ekstrak kulit manggis
·
Ekstrak kamboja
·
Ekstrak nusa indah
·
Ekstrak pacah
2.2 CARA KERJA
1. Siapkan
alat dan bahan yang telah disediakan.
2. Ekstrak
bahan – bahan dengan cara dihaluskan, diblender, di parut sesuai teskstur dan
jenis ekstrak yang digunakan dan tambahkan sedikir air.
3. Letakan
hasil ekstrak bahan – bahan tersebut di gelas plastik yang telah disediakan
terlebih dahulu.
4. Setiap
ekstrak tersebut dibagi menjadi 8 bagian pada tempat yang telah disediakan
(sendok yang telah dipotong gagangnya) karena kita menggunakan 8 indikator.
5. Lalu
siapan ke 8 indikator masing diberikan nomer 1-8 dan dimasukan ke dalam gelas
plastik yang telah disediakan.
6. Setelah
indikator siap, teteskan setiap indikator ke salah satu dari ke 8 bagian
ekstrak yang sama.
7. Diaduk
atau dicamourkan hingga rata.
8. Lalu
amati perubahan warnanya.
2.3 DATA HASIL PENGAMATAN
No.
|
EKSTRAK
|
WARNA ASLI
|
PERUBAHAN
WARNA
|
|||
Air Garam
|
Air Sabun
|
Air Shampo
|
Air Cuka
|
|||
1.
|
Air Wortel
|
Merah Bata
|
Coklat
|
Coklat Muda
|
Coklat
|
Coklat Muda
|
2.
|
Air Kunyit
|
Kuning Pekat
|
Coklat Kekuningan
|
Coklat Kekuningan
|
Coklat Kekuningan
|
Kuning Kecoklatan
|
3.
|
Daun Suji
|
Hijau Muda
|
Hijau Kekuningan
|
Hijau Kelabu
|
Hijau Tua Kelabu
|
Hijau Tua Bening
|
4.
|
Rasberry
|
Ungu Tua Kemerahan
|
Ungu Tua Kemerahan Kelabu
|
Ungu Tua Kemerahan
|
Ungu Tua Kemerahan
|
Ungu Tua Kemerahan
|
5.
|
Kulit Naga
|
Merah Keunguan
|
Merah Maroon Muda
|
Merah Keunguan
|
Merah Keunguan
|
Merah Maroon
|
6.
|
Kubis Ungu
|
Ungu Tua
|
Ungu Muda
|
Ungu Kelabu
|
Ungu
|
Merah Delima
|
7.
|
Bunga Mawar
|
Merah Maroon
|
Coklat Muda Pekat
|
Coklat Tua Pekat
|
Coklat Keemasan
|
Merah Bata Muda
|
8.
|
Kembang Sepatu
|
Merah Pekat
|
Merah Kecoklatan
|
Coklat Tua
|
Coklat Muda
|
Merah Peach
|
9.
|
Bunga Terompet
|
Kuning Muda
|
Kuning Pucat
|
Kuning Muda
|
Kuning Muda
|
Tidak Berwarna
|
10.
|
Bunga Anggrek
|
Ungu Kebiruan
|
Ungu Muda
|
Biru Muda Kehijauan
|
Ungu
|
Merah Muda Cerah
|
11.
|
Ubi Ungu
|
Ungu Tua
|
Ungu Kemerahan
|
Coklat Keunguan
|
Coklat Keunguan
|
Merah Keunguan
|
12.
|
Daun Rheodiscolor
|
Hijau Tua
|
Hijau Kelabu
|
Hijau Kekuningan
|
Hijau Kekuningan Pekat
|
Hijau Keemasan
|
13.
|
Bunga Angsoka
|
Coklat Kemerahmudaan
|
Coklat Muda Pudar
|
Coklat Muda Peach
|
Coklat Muda
|
Kuning Muda Pudar
|
14.
|
Bougenvil
|
Orange
|
Orange Kemerahan
|
Orange Tua
|
Orange
|
Orange Muda
|
15.
|
Kulit Manggis
|
Coklat Pekat
|
Coklat
|
Coklat Tua
|
Coklat Tua
|
Coklat
|
16.
|
Kamboja Merah
|
Merah Kecoklatan
|
Kuning Muda Keemasan
|
Kuning Muda
|
Kuning Pekat
|
Tidak Berwarna
|
17.
|
Nusa Indah
|
Coklat
|
Coklat Tua
|
Coklat Tua Pekat
|
Coklat Muda
|
Coklat Muda
|
18.
|
Pacar Putih
|
Orange
|
Kuning Muda Kelabu
|
Kuning Muda Kelabu
|
Kuning Muda
|
Tidak Berwarna
|
No.
|
EKSTRAK
|
WARNA ASLI
|
PERUBAHAN
WARNA
|
|||
Air Tomat
|
Air Sunlight
|
Air Kapur
|
Air Jeruk
|
|||
1.
|
Air Wortel
|
Merah Bata
|
Coklat
|
Coklat Tua
|
Coklat Tua
|
Orange
|
2.
|
Air Kunyit
|
Kuning Pekat
|
Coklat Muda Kekuningan
|
Coklat Kekuningan
|
Coklat Tua
|
Kuning Kecoklatan
|
3.
|
Daun Suji
|
Hijau Muda
|
Hijau Kecoklatan
|
Hijau Bening
|
Hijau Bening Kekuningan
|
Hijau Coklat Bening
|
4.
|
Rasberry
|
Ungu Tua Kemerahan
|
Ungu Tua Kemerahan
|
Ungu Tua Kemerahan
|
Ungu Tua Kemerahan
|
Ungu Tua Kemerahan
|
5.
|
Kulit Naga
|
Merah Keunguan
|
Merah
|
Merah Keunguan
|
Merah Keunguan
|
Merah Maroon Muda
|
6.
|
Kubis Ungu
|
Ungu Tua
|
Merah Keunguan
|
Ungu Tua
|
Hijau Kebiruan
|
Pink Tua
|
7.
|
Bunga Mawar
|
Merah Maroon
|
Coklat Tua
|
Coklat Muda
|
Coklat Tua Lumut
|
Merah Darah
|
8.
|
Kembang Sepatu
|
Merah Pekat
|
Peach Muda
|
Coklat Muda
|
Hijau
|
Merah Peach
|
9.
|
Bunga Terompet
|
Kuning Muda
|
Kuning Keemasan
|
Kuning Muda
|
Kuning Muda
|
Kuning Coklat Pudar
|
10.
|
Bunga Anggrek
|
Ungu Kebiruan
|
Merah Muda Pucat
|
Ungu Kebiruan
|
Hijau Muda Bening
|
Pink Kelabu Muda
|
11.
|
Ubi Ungu
|
Ungu Tua
|
Merah Keunguan
|
Coklat Keunguan
|
Hijau Kebiruan
|
Merah Muda Peach
|
12.
|
Daun Rheodiscolor
|
Hijau Tua
|
Hijau Kekuningan
|
Hijau Kekuningan
|
Hijau Lumut
|
Kuning Keemasan
|
13.
|
Bunga Angsoka
|
Coklat Kemerahmudaan
|
Coklat Kekuningan
|
Coklat Muda
|
Kuning Keemasan
|
Kuning Pudar
|
14.
|
Bougenvil
|
Orange
|
Orange Kemerahan
|
Orange Tua
|
Kuning Keemasan
|
Merah Peach
|
15.
|
Kulit Manggis
|
Coklat Pekat
|
Coklat Tua
|
Coklat Tua
|
Coklat Kemerahan
|
Coklat Muda
|
16.
|
Kamboja Merah
|
Merah Kecoklatan
|
Kuning Muda
|
Peach Pucat (TB)
|
Kuning Keemasan
|
Peach Muda
|
17.
|
Nusa Indah
|
Coklat
|
Coklat Muda
|
Coklat Muda
|
Coklat Tua
|
Coklat Muda
|
18.
|
Pacar Putih
|
Orange
|
Kuning Muda
|
Kuning Peach Pudar
|
Kuning Keemasan
|
Tidak Berwarna
|
2.4
ANALISIS DATA
Setelah selesai
melakukan percobaan, dapat diskusikan hasil
·
Air bunga yang dapat digunakan sebagai
indicator asam basa yang baik adalah air bunga yang berwarna merah. Karena pada
percobaan bunga warna merah, air bunga memberikan warna yang mencolok ketika
diberi larutan asam dan basa.
·
Air bunga yang berawal dari warna ungu,
berubah menjadi warna merah ketika diberi larutan cuka, dan berubah menjadi
warna hijau ketika diberi larutan air kapur,.
·
Sedangkan warna air bunga kuning,putih,
dan hijau tidak memberikan perubahan warna yang mencolok ketika diberi lautan
asam dan basa.
·
Indikator air garam tidak mengalami
perubahan yang mencolok atau tidak semencolok warna awal
·
Indikator sabun, shampoo dan sunlight
menyebabkan perubahan warna menjadi lebih pekat dari warna awal.
·
Air jeruk menyebabkan perubahan warna
menjadi lebih muda dari warna awal
BAB
3
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa
masing-masing ekstrak dari bahan alami yang telah diuji coba dapat menunjukan
sifat larutan yang ditetesi, hal ini dapat ditunjukan dengan adanya perubahan
warna dasar dari masing-masing ekstrak.
Perubahan
warna:
·
Dari
hasil uji coba diatas, umumnya larutan yang
bersifat asam menghasilkan warna kuning, merah atau oranye
atau warna yang lebih muda dari warna awal.
·
Selain
larutan yang bersifat basa umumnya menghasilkan warna coklat tua atau
hijau.
·
Sedangkan
larutan garam tidak mengalami perubahan warna jika ditetesi kedalam extract
dari indikator alami.
Indikator
cuka, tomat dan air jeruk merupakan asam dan indikator sabun, shampoo dan air
sunlight,kapur adalah basa. Ekstrak yang cocok sebagai penguji indikator
adalah bunga yang berwarna merah dan
ungu karena mengalami perubahan warna yang mencolok.
3.2 SARAN
·
Pada proses percobaan sebaiknya
digunakan sendok plastik sebagai tempat ekstrak agar lebih mudah melihat
perubahan warna.
·
Menggunakan bunga yg berwarna merah atau
ungu seperti: kubis ungu, anggrek,ubi ungu dll.
Daftar pustaka mbok ngak ada
BalasHapusDaftar pustaka mbok ngak ada
BalasHapusBaik
BalasHapusKdkdkke
BalasHapus