Merokok dapar menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janiN.
Kalimat tadi pasti ada
di setiap bungkus rokok. Akan tetapi, mengapa Anda masih merokok?
Meski semua orang tahu akan bahaya yang ditimbulkan akibat rokok, belum juga surut dan tampaknya merupakan perilaku yang masih dapat ditoleransi oleh masyarakat.
Akhir-akhir ini ada penelitian, Perokok yang
bertobat sebelum usia 40 tahun, ternyata dapat merasakan panjang umur seperti
orang-orang yang tidak penah merokok. Penelitian terbaru ini membantah
penelitian terdahulu yang menyatakan merokok mengurangi panjang usia manusia
hingga satu dekade.
“Berhenti merokok sebelum usia 40 tahun memberikan seluruh kehidupan yang
sempat tercuri akibat merokok,” kata Prabhat Jha, ketua tim peneliti dari
Universitas Toronto, Kanada seperti dilansir New England Journal of Medicine
Jumat 25 Januari 2013.
ia menjelaskan temuan ini bukan menjadi alasan bagi perokok untuk tetap melakukan kebiasaan buruk itu hingga berusia 40 tahun. “Bekas perokok tetap memiliki risiko mati lebih cepat ketimbang mereka yang sama sekali tidak merokok. Tapi, risiko mereka lebih kecil dibanding perokok yang bandel,” ia menegaskan. Berdasarkan penelitian terhadap responden warga Amerika Serikat, tim menemukan bahwa mereka yang berhenti merokok pada usia 35-44 tahun memperoleh kembali sembilan tahun usia yang sempat dicuri racun rokok. Adapun mereka yang berhenti merokok pada usia 45-54 dan 55-64 hanya memperoleh enam dan empat tahun tambahan.
Tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki soal bahaya rokok. Perokok lelaki dan perempuan berusia 25-79 tahun terancam kematian tiga kali lebih besar daripada mereka yang tidak merokok. Mereka yang tidak merokok akan memiliki kesempatan hidup dua kalilebih lama hingga usia 80 tahun.
menyimpulkan bahwa cukai dan pajak tinggi terhadap produk rokok merupakan satu-satunya alat efektif untuk menghentikan orang dewasa merokok dan menghalangi anak-anak untuk mencobanya. Di seluruh dunia, 30 juta remaja mulai merokok setiap tahun. Sebagian besar dari mereka tidak pernah berhenti.
Penelitian lain menunjukkan satu miliar orang akan tewas akibat rokok pada abad ke-21, dibandingkan kematian 100 juta orang akibat rokok pada abad ke-20.
ia menjelaskan temuan ini bukan menjadi alasan bagi perokok untuk tetap melakukan kebiasaan buruk itu hingga berusia 40 tahun. “Bekas perokok tetap memiliki risiko mati lebih cepat ketimbang mereka yang sama sekali tidak merokok. Tapi, risiko mereka lebih kecil dibanding perokok yang bandel,” ia menegaskan. Berdasarkan penelitian terhadap responden warga Amerika Serikat, tim menemukan bahwa mereka yang berhenti merokok pada usia 35-44 tahun memperoleh kembali sembilan tahun usia yang sempat dicuri racun rokok. Adapun mereka yang berhenti merokok pada usia 45-54 dan 55-64 hanya memperoleh enam dan empat tahun tambahan.
Tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki soal bahaya rokok. Perokok lelaki dan perempuan berusia 25-79 tahun terancam kematian tiga kali lebih besar daripada mereka yang tidak merokok. Mereka yang tidak merokok akan memiliki kesempatan hidup dua kalilebih lama hingga usia 80 tahun.
menyimpulkan bahwa cukai dan pajak tinggi terhadap produk rokok merupakan satu-satunya alat efektif untuk menghentikan orang dewasa merokok dan menghalangi anak-anak untuk mencobanya. Di seluruh dunia, 30 juta remaja mulai merokok setiap tahun. Sebagian besar dari mereka tidak pernah berhenti.
Penelitian lain menunjukkan satu miliar orang akan tewas akibat rokok pada abad ke-21, dibandingkan kematian 100 juta orang akibat rokok pada abad ke-20.
0 komentar:
Posting Komentar